Tuesday, September 30, 2008

Winner of HP Challenge

I went to Bandung for HP Blade Server workshop couple weeks ago. Together with Nikon they also have a photography workshop & contest during the same workshop. So Nikon lend us some of their "hi-tech" DSLR to take a shoot of 3 models that they provided.

Fortunately one of my pictures won the contest (I get HP printer for this hehe). Below is the winner picture :


Since I'm not familiar with Nikon body + time is so limited to study it + it's a very low light condition = the picture is not perfect :)

Laskar Pelangi - The Movie

Aku baru saja menonton film Laskar Pelangi kemarin sore. Rencananya Sabtu sebenarnya, tapi ngurusin rumah kesana kemari alhasil ga jadi. So, dibulatkan tekadnya untuk nonton di Blitz Mall of Indonesia kemaren sore. Sendirian karena udah banyak yang cuti lebaran, tapi ga papa ‘secara’ gue kan introvert, so jalan terus kalau ada maunya.

 

About the Movie

Sejak membaca bukunya aku sudah terpikat dengan kisah Laskar Pelangi ini. Bagiku pendidikan adalah salah satu passion-ku. Mungkin karena aku sendiri sangat suka belajar dan sekolah sebenarnya. Mungkin juga karena aku prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. So, membaca kisah laskar pelangi bak menemukan perenungan bagiku. Aku suka sekali dengan tokoh Lintang, tokoh favoritku. Sedih rasanya melihat anak secerdas itu terpinggirkan oleh system sosial dan kemiskinan yang ada. What a waste. Andai aku disana saat itu ingin rasanya menyekolahkan Lintang dengan benar.

 

Film ini sendiri durasinya cukup panjang, hampir 2,5 jam rasanya. Film ini terasa sangat lengkap. Sinematografinya bagus, gambarnya indah, anglenya bagus, emosinya dapat. Lengkap dengan tawa dan tangisan. Benar – benar film yang sangat bagus menurutku, sama indahnya dengan film serupa tentang anak Irian (lupa judul film-nya). Sepanjang film ini beberapa kali aku tertawa ngakak karena ulah si Ikal, Lintang, Mahar dan teman – temannya. Very entertaining. Tapi di beberapa bagian film aku juga hampir menangis melihat adegan-adegan dimana pendidikan diperjuangkan dan kandas. Pesan moral yang disampaikan juga sangat lengkap dan berbobot. So singkat kata film ini luar biasa.

 

Ada banyak hal yang aku pelajari dalam film ini. Salah satu yang masih terngiang di telingaku adalah ungkapan dari guru Laskar Pelangi (Pak Arfan gitu namanya? Pikun deh kalau soal nama). Dia bilang begini waktu mengajar anak-anak itu “Hiduplah dengan berusaha memberi sebanyak-banyaknya, dan bukan menerima sebanyak-banyaknya”. Betapa dalam kehidupan kita dalam banyak kesempatan kita lebih memikirkan bagaimana mendapatkan lebih banyak. Betapa banyak waktu hidup kita (termasuk aku) yang dihabiskan untuk memikirkan saya dapat apa ya. Betapa sia sia-nya hidup kita kalau kita pikirkan kembali. Ini selaras dengan apa yang ayahku pernah pesankan “Kamu diberi banyak agar kamu dapat memberi lebih banyak lagi”. Hidup dengan member, pesan moral pertama.

 

Pesan moral yang kedua juga datang dari guru Laskar Pelangi – Pak Arfan. “Jangan pernah menyerah”. Melihat semangat dan perjuangan anak-anak Laskar Pelangi terasa motivasi dan dorongan batin yang luar biasa. Aku terharu melihat mereka memperjuangkan kelangsungan sekolah mereka saat Pak Arfan meninggal. Aku tersentuh saat mereka dengan semangat luar biasa terus belajar dan sekolah walau tidak ada guru yang datang. Demikianlah seharusnya mental anak – anak bangsa ini terhadap pendidikan. Terharu rasanya melihat semangat mereka, ingin rasanya menularkan semua perasaan ini ke lebih banyak orang.

 

Pesan moral ketiga, hidup ini tidak adil apabila kita merasakannya sebagai tidak adil. Lihat Lintang, apakah ada yang merasa hidup lebih tidak adil dibandingkan dia? Bayangkan anak yang sangat cerdas, sangat berdedikasi terhadap pendidikan, harus putus sekolah (mending kalau putus SMP, SMA atau kuliah – ini putus SD). Tidak hanya putus sekolah, dia kehilangan ayahnya (dan ibunya), hidup yatim piatu dan harus menyokong hidup ketiga adiknya. Anak sekecil itu harus bergulat dengan sulitnya mencari nafkah. Aku sendiri miris melihatnya. Ingin rasanya membantunya sekolah lagi, dst. Tapi di dalam segala kesulitan itu apa yang Lintang kecil lakukan? Tegar, tidak menyerah, tidak pernah menyerah. Semangatnya untuk belajar ia lanjutkan ke anaknya, dia boleh putus sekolah tapi anaknya tidak. Hidup terasa tidak adil, hidup terasa menyedihkan hanya apabila kita terus melihat ke atas. Hanya apabila kita tidak mensyukuri apa yang kita sudah miliki.

 

Banyak lagi pesan moral dan ilmu yang aku dapat dari menonton film ini. Aku ingin semangat belajar mereka menginsipirasi banyak orang. Aku ingin berbagi lebih banyak lagi dalam hal pendidikan buat kaum marginal. Semoga kelak keinginanku untuk berbagi ini dibukakan jalan.

 

Pesan terakhir : baca bukunya, tonton filmnya, sebarkan pesan bahwa semua lapisan di masyarakat kita sudah layaknya tidak termarginalkan dan memperoleh pendidikan yang layak. Apalagi untuk mereka yang memiliki keinginan belajar sedemikian kuatnya.

Saturday, August 09, 2008

Ladies event

Today my wife sort of 'forced' me to accompany her to an event called "meal time - makanan kaya gizi pendamping asi". Well judging from the title we know that this is a ladies event, to be more precise a mother event. It's even more obvious when i enter the room, since i am one from only 2 male attendees.

Well my wife said that i am the one that will ask a lot of questions. So she ask me to come. I'm actually don't mind much if I'm the only guy in the classroom, since i like to know what's my little baby first meal will be. Hehe, i just wonder that a lot of husband that really don't care about that kinda things. Well people are different are they?

Sigh, I just getting really bored waiting for this event to start. It's already half an hour I supposed. Bwehhhhhhhhh.....really waste of time

@MotoQ9

Monday, July 21, 2008

A spirit of a woman

Last saturday I did a charity work in Ciawi, Bogor. I teach the teachers from a specialized senior high school. The objective of this charity work is to contribute in Indonesia's education at a grass root level by improving their knowledge.

In this opportunity I met with one extraordinary woman with her extraordinary team. Her name is Ibu Dina, she's the principal of this school. She's also the founder of this superb school. This school was started couple years back then with only 30+ students at her garage. Currently this school has 900+ students from various level of society.

Not only her spirit that become a foundation of this school that inspired me, but also the ideas that she put into action. The ideas that enable many of her students to keep study and leverage their family social status at the end of the days. Not only she work so hard to get funding for a scholarship, but also she manage to get "a job" that her student could do. For example she get a job from Sucofindo to input the data. The money earn from this job is used to fund the scholarship.

Another effort that I heard is that she gathered all the students parent. She then asked about their job and abilities. Further she try to find a way to improve their economy by channeling their products. For example if one of the parents producing shoes, then she try to find a way to sell that shoes more by synergized all the available resources / network. Fascinating !!

Lesson learned from this tough lady is :
1. Never wait to make a change or to make your passion come true, just do it !
2. Synergy is the way of the champion
3. All dream is possible if we really want to achieve it

Keep on fighting SMK Wikrama !!!! God bless you and all your staff.

Thursday, July 17, 2008

Easier...not the right thing

My colleagues Cindy (she is a very inspiring & nice colleagues, thanks Cindy) have a favorite anecdote. She said :

"There is a story about a man who is looking for his stuff (that has been missing) in an area. Somebody else ask the man where do he lose it. He answered that he lose it over there while appointing somewhere else. 

Then the other man ask why he isn't looking for the stuff there at the first place. The man simply answered because at here is bright while there is dark"

Moral of the story is that sometimes we just doing what we do because it is easier, not because it is the right thing to do. Not only in work but also sometime in our life. 

For example since producing a new product / flavor is easier than enlarge current market size / penetration then we choose to keep produce a new product, rather than doing the right thing - doing penetration. 

At our social life we prefer not to talk to our foes just because it's easier than speak to them directly. Other sample is that you prefer to deliver a feedback for your subordinate in the form of email, since it's easier, although we both know that face-to-face conversation is still the most effective way to deliver feedback.

So, please contemplate, think about yourself, are you good enough in choosing the right thing (and not the easy thing). Just do what you have to do (in a positive manner).

Cloud

This picture was taken in Jakarta, Pantai Indah Kapuk to be precisely. We just get down from a boat that take us the whole day for taking picture of birds when we see the beautiful sky. It's really great...the cloud is hanging on the sky while the sunset gave a reddish color of the sky.

Unfortunately I don't bring my GND Filter (more on : SinghRay or Cokin), so the dynamic range is hard to catch. That's why I use Adobe photoshop to do a manual HDR (High Dynamic Range : a technique to blend a different exposure level to get an optimum dynamic range). I get the sky around -2 stop lower, while the nearby swamp around +1/3 EV.

I use f4 as the apperture, more because I also don't bring my tripod to support my camera. That's why I need a quite "fast" shutter speed, unless I want my picture shake.

Anyway this is the result :
















Canon 350D | Canon EF-S 17-55mm f2.8 IS @ 17mm
f4 | 1/40 sec's | ISO 800 | Handhold - leaned again the wall
HDR using Adobe photoshop | Layering is used in this picture

Feel free to comment it ...

Sunday, July 13, 2008

Walahar

Walahar is a small-medium size dam near Jakarta. East Kerawang to be more precise. Getting to this beautiful place is quite easy, exit from Cikampek Highway in East Kerawang. Turn right and go straight until you see Texmaco billboard on the right. This dam built by the netherland government long time ago.

I'm not that lucky, so when I got there the water level is a bit low, it doesn't flew. But I got a photograph that I like. I hope you enjoy it.

Canon 40D | Canon EF-S 17-55 f2.8 IS @ 17mm | Velbon CX 560 Tripod | Remote Switch
f11 | 0.3 seconds | Hoya CPL Filter | Hitech 0.6 Soft Gradual ND Filter | Hyperfocal distance technique is used
Photoshop for Raw processing, saturation, noise removal, a minor burning & dodging

Saturday, May 10, 2008

Maturity

Artikel HR di KOMPAS hari ini sangat menarik, mengenai maturity atau kedewasaan seorang pemimpin. 5 aspek kematangan pribadi disebutkan adalah berpikir obyektif, berpikir positif, mampu mengendalikan dan menyalurkan emosi, bertanggung jawab dan mampu membina hubungan interpersonal yg harmonis dan konsisten dalam jangka panjang. Sedangkan satu quote yg menarik mengatakan "maturity is humility. It is being big enough to say 'I was wrong'. And when right the mature person need not experience the satisfaction of saying 'I told you so'"

Ulasan yg sangat menarik bagi saya, dan quote yg juga sangat mengena. Sebagai seorang leader dan manager seringkali kita terjebak dengan 'kepandaian' kita sendiri. Kepandaian kita itulah yg membuat kita arogan untuk menolak bahwa kita salah. Kepandaian yg sama pula yg membuat kita merasa 'bahagia' melihat bahwa kita benar dan yg lain salah. Kepandaian kadang menyesatkan kita dan membuat kita lebih immature.

Saya memiliki pengalaman dengan rekan kerja yg smart dan juga kreatif. Rekan sekerjanya mengakui bahwa dia memiliki kemampuan untuk menjadi seorang manajer yg handal. Akan tetapi terlepas dari segala kelebihannya hampir semua komentar dari rekan sekerja dan bawahannya sama, dia kurang dewasa. Awalnya saya sendiri bingung bagaimana mendeskripsikan kurang dewasa itu. Apakah sikap yg moody merupakan tandanya? Atau toh itu hanya karakternya saja?

Seiring waktu berjalan rasanya saya menemukan jawabannya. Ya, seiring waktu berjalan dia makin bisa mengontrol emosinya, makin bisa mengerti harus bagaimana saat mood nya tidak baik. So dia juga terlihat menjadi 'sedikit' lebih dewasa.

Ada pula rekan lain yg relatif outspoken, malah kadang cenderung sinis saking outspoken-nya. Nampaknya kalau ini berkaitan dengan kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan interpersonal dengan rekan sekerja. Seringkali pekerjaannya menjadi terganggu atau harus menanggapi kritik dari orang lain karena hal ini. So pekerjaanpun jadi tidak efisien karena kurangnya kedewasaan.

Kedewasaan adalah cerminan dari EQ seseorang. So no wonder kedewasaan tidaklah berhubungan dengan IQ. Sesuai dengan premise bahwa EQ lebih menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang dalam dia berkarir, maka kedewasaan juga menjadi faktor penentu.

Saya selalu lebih setuju dengan pernyataan bahwa umur bukanlah penentu seseorang lebih dewasa & berpengalaman. Keinginan kita untuk belajar dan berubah lebih menjadi faktor penentu. So my friends apakah kita mau belajar dan berubah untuk menjadi lebih dewasa agar lebih sukses?

@MotoQ9

Wednesday, February 13, 2008

Great boss

Another interesting tips dari Renee suhardono, dia bilang bahwa kita sering mengkritik boss maupun bawahan kita. Baik dari segi performance, attitude maupun komitmen. Sounds familiar ya, dan manusia memang lebih sulit melihat hal baik daripada hal buruk.

But you know what untuk jadi seorang boss yg baik kita salah satunya bisa belajar dari buku "from good to great" karya jim collins. Disini dikatakan bahwa pemimpin yg baik adalah yg mau melihat ke jendela. Ketika something great happens maka berkata "Saya beruntung memiliki tim yg baik". Tapi dikala something wrong happens maka berkata "This is my responsibilities".

Untuk menjadi great leader maka langkah awalnya adalah menjadi great individual. Artinya bagi saya menjadi orang yang alih alih melihat kaca dan terus melihat hal buruk dari orang lain menjadi orang yang melihat jendela. Orang yang punya kemampuan dan tanggung jawab tapi juga kesederhanaan hati dan kerendahan hati. Karena seorang individu yang hebat kelak suatu hari pasti kan menjadi leader yang hebat pula.

@MotoQ9h

Tuesday, February 12, 2008

Peta Jalur Alternatif ke Bandara Soekarno Hatta

Dream, think big, start small

Seringkali meeting panjang berakhir dengan retorika, atau dengan kesimpulan bahwa tindakan yang seharusnya diambil tidak bisa dilakukan. Bukan karena tidak bisa, tapi hanya saja karena apa yg harus dilakukan kompleks, sampai sampai kita tidak tahu harus mulai dari mana. Pada akhirnya kita tidak pernah memulai.

Saya belajar bahwa manusia pada dasarnya takut atau enggan menghadapi perubahan. Baik belajar dari pengalaman saya ataupun belajar dari hasil ulasan training change management. Otak manusia memang di desain untuk tidak nyaman dengan perubahan.

Tapi bukan berarti kita tidak bisa membuat perubahan bukan? Saya sederhanakan dalam kalimat yg selalu saya ulang pada anak buah saya "Dream, Think Big, Start Small". Semuanya dimulai dari keberanian bermimpi. Keberanian untuk memikirkan hal yg tidak kita rasa bisa diwujudkan sekarang. Seorang pemimpin harus memulai dengan menjadi pemimpi.

Setelahnya kadang kita stop karena merasa mimpi itu terlalu jauh. Tapi saya bilang jangan stop, coba sederhanakan sebisanya. Coba berpikir secara system. Coba merasionalkan tanpa kehilangan mimpi kita. Coba untuk "think big".

Dan yang terpenting setelah think big adalah memulainya. Seperti semboyan terkenal dari produsen Nike "just do it". Tapi resourcenya masih kurang, plannya masih belum lengkap, dst. Seorang leader harus bisa merasakan apakah ini memang belum siap, atau hanya takut untuk memulai. Start simple, start small, start dengan sesuatu yg resikonya relatif kecil. Buatlah small victory dan pembuktian bahwa mimpi awal itu bisa terwujud.

So start your day dengan berpikir "Dream, Think Big, Start Simple"...over and over again. Good night to you all...


@MotoQ9h

Sunday, February 10, 2008

Leadership

Apa itu leadership? Kata sebagian orang leadership adalah kemampuan memimpin anak buahnya menuju satu tujuan (vision). Ada juga yg bilang kemampuan untuk mewujudkan hasil dengan bantuan anak buahnya. Banyak lagi arti dari leadership, tidak kurang banyaknya pula buku mengenainya.

Saya punya definisi saya sendiri untuk leadership. Definisi yg terinspirasi dari buku "the art of war" karya Tzun Zu. Pada intinya saya bagi kemampuan seorang manager / executive menjadi 2. Leadership dan Managerial skill. Dengan mampu mengatur sumber daya, waktu dan biaya dengan baik maka anda layak mendapatkan "gelar" manager yang baik. Tapi itu saja tidak cukup untuk mendapatkan gelar leader yang baik.

Bagi saya leader yang baik adalah seseorang yang mampu membuat anak buahnya mati bahagia dalam perang.

Kata dalam perang menyatakan ada tujuan / vision bersama yang ingin diwujudkan. Artinya tidak hanya asal kerja, tapi kerja yang terarah. Tugas seorang leader lah menentukan objective suatu peperangan, menentukan "akhir" suatu perang yang notabene harus diterima menjadi tujuan bersama. Jadi tugas pertama seorang leader adalah menentukan tujuan yang diterima dan diyakini bersama.

Bagian kalimat kedua adalah "mati bahagia". Bagian ini ingin menunjukkan bahwa leader yang baik harus mampu merangkul anak buahnya untuk berjuang bersama. Tidak sekedar berjuang sendiri-sendiri tapi berjuang demi tujuan yang satu. Lebih dari itu seorang leader harus mampu menggelorakan semangat berkorban dari anak buahnya. Sehingga kalaupun mereka harus berjuang habis-habisan demi tujuan itu mereka tetap bahagia.

Dalam konteks dunia nyata saya mencoba menciptakan "mati bahagia" dengan menumbuhkan kebanggaan terhadap tujuan bersama yg ingin diraih dan tim yg dimiliki. Anak buah harus bangga dengan misi yg diemban dan juga rekan sekerjanya. Mereka harus terus diingatkan akan misi mulia mereka, dan betapa mereka bekerja dengan rekan sekerja yg tak kalah hebatnya. Hal ini mendorong mereka untuk terus berprestasi dan tidak merasa puas dengan achievement mereka

Friday, February 08, 2008

Great start lead to great achievement

Pagi ini saya membaca di Kompas mengenai service dari Anna Kournikova, bukan service dalam arti layanan, tapi saat main tenis. Menurut artikel tersebut dengan makin canggihnya peralatan tenis sekarang maka kecepatan bola makin menggila, dan service menjadi sangat penting. Apabila service tidak kuat, tajam dan dahsyat maka kekalahan bisa di ambang mata.

Konon kabarnya pula Anna K di saat cederanya melatih servicenya. Walau karena absennya ini peringkatnya turun (masih dalam 10 besar dunia) tetapi begitu dia kembali lagi servicenya nyaris tidak terkalahkan. Tiger Wood juga absen 1 tahun untuk melatih pukulan drive-nya (pukulan awal dalam Golf). Ketika dia kembali dari absen selama 1 tahun itu dia kembali menjadi tidak terkalahkan, lebih dari sebelumnya.

Awal yang baik bisa menjadi indikator akhir yang menakjubkan, atau prestasi yang briliant. Memang benar proses menentukan juga, tapi awal yang baik sudah 20-30% kemenangan. Dalam hal sekolah misalnya, sekolah dasar yang baik cenderung membawa kita ke sekolah sekolah kemudian yang baik pula. Pada akhirnya mungkin membawa kita ke pekerjaan dan hidup yang baik pula. Karir juga demikian, apabila kita tidak dengan sepenuh hati membangun karir kita dari awal maka sulitlah kiranya untuk membangunnya nanti di kemudian hari.

Awal yang baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Lihat perjuangan Anna Kournikova, lihat pula perjuangan Tiger Wood. Sering kita tergoda dengan "mikir buat yang sekarang saja lah", membatasi masa depan kita dengan tindakan yang hanya menguntungkan (baca: enak buat dikerjakan) saat ini saja.

So, salah satunya adalah : ayo awali hari dengan suka cita dan penuh semangat, walau hari ini adalah HarPitNas (hari kejepit nasional) yang cenderung punya konotasi "hari tidak produktif". Semangat !!!!

Thursday, February 07, 2008

Selamat tahun baru imlek

Gong Xi Xin Nian, wang shi ru yi

Semoga tahun yg baru membawa berkah baru dan kesejerahteraan buat Indonesia

@MotoQ9

Wednesday, February 06, 2008

Become ordinary?

Pilihan seringkali harus kita buat, baik dalam hidup, jualan, politik, cinta...untuk mengambil ordinary or extra-ordinary decisions. Yang paling mudah? seringkali yang paling mudah adalah menjadi sama seperti orang lain. Mengambil pilihan yang ordinary menjadikan kita sama seperti orang lain. Apabila ada yang bicara "Ya" maka akan sangat nyaman bagi kita untuk juga berkata yang sama bukan? Karena manusia diciptakan untuk senang sama dengan rekannya.

Sama halnya dengan bekerja, di dalam situasi kerja yang cenderung malas-malasan misalnya, bukankah lebih enak kalau kita juga ikut malas? Kalau kita rajin sudah capek, hasilnya dinilai sama dan bahkan kadang di cap penjilat.

Tapi sadarkah kita dengan menjadi sama dengan yang lain (dalam konotasi yang negatif) maka kita tidaklah menjadi manusia yang lebih baik. Seharusnyalah pilihan kita bukan di dasarkan pada sama atau tidak sama pilihan kita, melainkan benar atau tidak benar pilihan kita.

Dalam hal marketing kita juga kenal strategi "Blue ocean" dimana kita tidak ikutan sama dengan kompetitor atau yang lainnya. Saya suka dengan ide produk seperti Vertu, Snow ice, atau Hilo (dengan produk barunya Teen dan Soleha). Ide - ide mereka fresh, unik dan juga "berbeda" dengan umumnya. Hebatnya adalah mereka relatif berhasil dengan produk-produk mereka, walau berbeda dengan khalayak umum.

Hal yang sama dengan politik, memilih tidak harus sama dengan yang lain bukan? Karena seperti saya sebutkan sebelumnya bahwa yang penting bukanlah keputusan kita sama dengan yang lain atau tidak, tetapi apakah keputusan kita benar atau tidak. Mengambil kata ABG sekarang "EGP" - Emang Gue Pikirin (kata orang lain). What the matter most adalah apa yang benar dan salah menurut hati kita. Good night...dan Happy chinesse new year

Sunday, February 03, 2008

Banjir & Bandara - cermin buruk Indonesia

Banjir kali ini meluluhlantakkan kondisi penerbangan di Jakarta. Banyak sekali penumpang terjebak, tertunda tanpa kepastian, tak berdaya dalam kemacetan di tol dan jalur alternatif (yg notabene tidak layak). Semua jenis umpatan dan sumpah serapah saya rasa telah keluar dari semua yg ada di sana.

Bandara menjadi pintu gerbang bagi jalur keluar masuk bisnis dan pariwisata Indonesia. Tentunya sangat memalukan memiliki pintu depan yang sedemikian 'carut marut'. Ini sekaligus menunjukkan betapa kacau balaunya tata kota dan pemerintahan itu sendiri. Jalur tunggal yang tidak reliable menunjukkan "kemalasan" pemerintah dalam menangani hal ini.

Entah bagaimana kesan dari penduduk indonesia (yg menjadi korban) atau lebih parah kesan dari para wisatawan / businessman yg datang ke indonesia. Mungkin tawa dan senyum sinis tersungging? Mungkin gelengan kepala tanda prihatin? Mungkin helaan napas tanda putus asa? Seharusnyalah pemerintah bercermin dari semua ini.

@MotoQ9

How to have a cheap & nice background

Tidak punya background yg bagus untuk foto still life / produk? Gunakan saja majalah yg colourfull. Lalu atur jarak antara produk yg mau di foto dan background cukup jauh. Set apperture cukup besar, misalnya f2.8. Pakai tele lens,dan whoopppp you have it!

Foto ini dibuat dengan background menggunakan majalah yang colourfull. Lensa dipakai 100mm f2.8 dan hasilnya background yg berwarna warni kan.

@MotoQ9

Usai banjir

Banjir sudah usai juga akhirnya. Setelah mengambil kendaraanku yg dititipkan di kantor aku dan keluarga pulang dari pengungsian. Dari apartment yg kami sewa selama beberapa hari ini (kebetulan ada teman ibu yg menyewakannya ke kami) kembali ke rumah.

Konon minggu-minggu ini masih bakal hujan. Nah hujan lagi apakah sama dengan banjir lagi? Hemmmm...jakarta, sulit untuk di duga. Walau banjir tetap saja banyak orang yg enggan berpindah.

Ada sebagian yg bilang karna dekat kemana mana, daripada misalnya dicibubur yg jauh dari peradaban. Ada pula yg bilang "ahh, banjir kan hanya 1 tahun sekali, sementara jauh dan macet tiap hari". Tapi apapun alasannya aku merasakan teori bahwa manusia pada dasarnya enggan untuk berubah adalah valid. Kita semua pada prinsipnya menyukai status quo, hanya memang tingkatannya berbeda2. So next time ada perubahan cek diri kita sendiri, apakah kita sudah mau "mencoba" untuk berubah, atau menolak dari awal merasa lebih superior / lebih tahu. Selamat bekerja kembali Senin depan ini ya!

@MotoQ9

Friday, February 01, 2008

Ray in apartment

Today as I told you in the previous message that flood has strike Jakarta. I move my wife & baby boy to a rented apartment near my house. Just a precautions that I take, in case it's getting worse. Anyway, seems like Ray (my baby boy) like to stay here. He's acting so nice ever since he left home. He doesn't cry or getting difficulity to sleep Haha it's really relaxing to find him acting like that.
The picture above is Ray sleeping in the apartment. Good night my baby boy, I'm sure that tommorrow we'll be just fine and come home soon enough.
Hope that you all doing well in your home too.

@MotoQ9

Jakarta in Rain

Rain fall in Jakarta since last night, is not heavy actually but at
constant rate. I didn't think that this morning still raining, but it
did. The result of this rain is not flood (at least in my area) but all
the way to my office is traffic jam. I heard that this rain "paralyzed"
the city, even 3 in 1 is canceled this morning. Wow, it juts 1 night
stand...I mean 1 night rain and it's paralyzed? Mr Fauzi Bowo, you have
an enormous job to be done soon...

Lesson learned: all that we build in our life (experience, skill,
reputation) is not that easy to change if it's too late. If all that we
build is "junk yard" then our life is "traffic jam" / "paralyzed" every
time something unusual comes. So build your life in every second that
passed through your life.

Happy working!

Thursday, January 31, 2008

Naik gaji? - "Eat what you kill"

Lagi di jalan tadi dengerin career tips dari Renee Suhardono, dia bicara mengenai banyak sekali pertanyaan mengenai gaji. Ada yg tanya gimana supaya gaji 2 kali, atau naik banyak. Pokoknya gaji gaji dan gaji. Sounds familiar ya, baik buat diri kita sendiri atau anak buah kita.

Dalam tips itu Renee bicara mengenai "eat what you kill". Apa artinya? Ibaratkan jaman purba dulu deh, apa yg kita makan adalah apa yg kita perjuangkan / buru bukan? Sama prinsipnya. Kalau kita terus menanyakan mengenai gaji kita dan kenaikannya, pernahkah kita tahu dari mana gaji kita berasal? Atau lebih pasnya pedulikah kita?

Kita seringkali terpaku pada job desc yg diberikan ke kita. Lho apa itu salah? Tidak, tapi dengan demikian kita hanya terus menjadi bagian terkecil dari "mesin" perusahaan kita. Maukah kita peduli dan dengan demikian bekerja lebih lebih dan lebih?

Apabila kita sudah bekerja dengan sedemikian baiknya akankah perusahaan sedemikian "tega" tidak berbagi "hasil buruan bersama"? Money will come, asalkan kita turut "berburu".

YOU EAT WHAT YOU KILL (OR HUNT)

@MotoQ9

"Fakir Bandwidth"

Good morning everyone,

Pagi ini dengerin radio HardrockFM (My Fav station) dan pas ada acaranya
Lidwina, Money Klinik. Ada ungkapan dari salah satu tamu yang buat saya
sangat menarik, "Kita ini kan fakir bandwidth, so gak nyaman kalau di
website banyak menggunakan flash". Wah wah, ternyata pendapat umum bahwa
di indonesia itu fasilitas internet sangat tidak mendukung lebih parah
dari dugaan saya haha, sampai di sebut "Fakir".

Sayang ya, padahal dengan high-speed internet ada begitu banyak hal yang
bisa kita raih (termasuk yang saya tulis di tulisan saya sebelumnya). So
kapan nih Telkom dan perusahaan telekomunikasi bakal mengupgrade (dan
juga menurunkan biaya) internet kita? Ditunggu lho...

Happy working !!!

Wednesday, January 30, 2008

12 Kegunaan Blog (untuk corporate)

From : “The Corporate Blogging Book”, by Debbie Weil

  1. Blog sebagai strategi marketing – blog eksternal digunakan sebagai marketing channel dan PR. Sedangkan blog internal digunakan untuk manajemen proyek dan knowledge sharing. Blog memang (for the time being) tidak akan menggantikan channel tradisional seperti TV, Koran, Print Ad, dll akan tetapi blog melengkapi channel-channel tersebut. Pertimbangkan blog sebagai metode yang cost-efficient untuk melengkapi channel tersebut, walau belum tentu effective menghasilkan revenue secara langsung.
  2. Thought leadership – pada intinya adalah seorang leader yang cerdas dan pandai tentunya ingin dan mampu untuk berbagi melalui blog.
  3. Community building – dalam tulisan saya sebelumnya sudah disebutkan mengenai pentingnya community building. Nah blog memungkinkan perusahaan untuk secara kontinu berdiskusi dengan konsumen mengenai fitur dan fungsionalitas dari suatu produk.
  4. Customer relations – Nampaknya akan sangat mengasyikkan jika hotline kita juga online di blog untuk menanggapi pertanyaan dari konsumen bukan? Hal ini yang dilakukan oleh QuickBooks Online.
  5. Status alerts – Blog dapat digunakan sebagai “real time” status mengenai layanan web kita. Just in case misalnya ada downtime pada layanan tersebut dan kita ingin secara periodik memberitahukan secara spesifik progress perbaikannya misalnya.
  6. Conferences & events – banyak event dan konferensi diumumkan, diinformasikan dan juga ditutup (misalnya dengan menyebarkan materi / komentar / hasil) melalui blog. Baik yang permanen, maupun hanya sementara (misalnya event nya hanya sementara saja – time limited blog).
  7. Advocacy – Blog dapat digunakan oleh LSM dengan budget yang relatif terbatas untuk “menyuarakan” aspirasi yang ingin diperjuangkan. Baik perlindungan anak, HIV-AIDS, kanker, dll. Termasuk di dalamnya adalah testimoni dari simpatisan yang notabene lebih di dengarkan daripada slogan marketing secara umum.
  8. Adjunct to PR – Dalam buku “The Fall of Advertising and the Rise of PR” dijelaskan pentingnya PR di era sekarang. Tapi saat saya berdiskusi dengan salah satu konsultan PR kita Blog pun menjadi sorotan di dunia PR. Hal ini karena PR mengerti benar peranan penting blog di masa datang. Debbie dalam buku ini juga mengambil contoh bagaimana Google menggunakan blog sebagai alat kampanye PR mereka. Blog memberikan versi informal (sering juga disebut : backstory) dari sebuah pengumuman resmi corporate.
  9. Branding – Blog sendiri bisa menjadi suatu "brand" yang menjadi pelengkap brand utama perusahaan kita. Misalnya kita memiliki blog yang sangat terkenal, sehingga bisa ikut "mengerek" ketenaran produk kita.
  10. E-Commerce - Blog kita dapat mengarahkan konsumen untuk membeli produk tertentu secara online. Menurut perusahaan online market research comScore Networks seorang pembaca blog 30% lebih mungkin membeli produk / jasa secara online. Konsumen juga memiliki kecenderungan belanja 6% lebih tinggi apabila dia mengunjungi blog.
  11. Customer evangelist - Banyak konsumen yang sedemikian "attached" dengan brand kita sehingga bersedia untuk mengulas produk melalui blog mereka, for free! Beberapa konsumen (misalnya konsumen Palm Treo, Starbucks, dll) bahkan memiliki blog yang sedemikian terkenalnya diantara pengguna lainnya. Ada pula perusahaan yang menyediakan tempat bagi konsumen loyal mereka untuk mengekspresikan loyalitas mereka. Saya rasa pengembangannya tentu saja "word of mouth" yang tercipta dari blog ini.
  12. Viral marketing - Blog dapat digunakan sebagai media dalam kita menciptakan "buzz marketing". Misalnya kita menciptakan kontes dalam blog kita yang sedemikian hebohnya sehingga banyak sekali orang yang kemudian membicarakannya. Membicarakannya = free awareness = free trial buying = free loyal consumer

New rule : Marketing + IT

Old marketing dimana marketing adalah mereka-reka, membuat produk dan
kemudian berusaha menjualnya telah mulai bergeser dan ditinggalkan.
Demikian yang disampaikan oleh salah seorang senior manajemen di
perusahaan saya bekerja. Lho, lalu digantikan apa ya, bukankah marketing
pada prinsipnya adalah membuat dan menjual (red : persuade consumers to buy)?

Dengan makin kerasnya persaingan, makin banyak perusahaan yang muncul +
inovasi dari perusahaan - perusahaan jagoan lama membuat kancah
pertempuran marketing menjadi makin sulit saja. Dalam salah satu ulasan
di web mengemukakan bahwa konsumen
sekarang berusaha mencari produk / jasa yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Apabila ada satu perusahaan tidak mampu memenuhinya maka yang
terjadi adalah entah konsumen itu berpindah ke produk / jasa lain yang
lebih sesuai, atau terciptalah "fake loyalty". Konsumen seakan - akan
dengan setia membeli produk / jasa tersebut, tapi sebenarnya dia tidak
puas. Hanya karena tidak ada pilihan lain saja maka dia membeli, dan
begitu ada perusahaan lain yang menawarkan apa yang dia inginkan maka
dengan segera dia tidak lagi menjadi konsumen kita.

Wah makin mengerikan saja arena pertarungan bisnis ini. Ya, dan salah
satu cara agar kita survive adalah dengan memanfaatkan segala informasi
yang ada. Salah satunya adalah insight yang datang dari konsumen.
Insight ini tentunya tidak bisa dengan mudah kita peroleh dengan
bertanya pada konsumen "Apa yang kamu mau?", ini cara lama dimana memang
belum ada produk / jasa. Di era tahun 60an apabila kita ditanya apa yang
kita inginkan dari sebuah mobil dan kemudian jawaban itu diwujudkan maka
kita sudah akan sangat terkagun kagum dan senang. Tapi saat ini "the
playing field" 100% berubah...coba tanyakan pertanyaan yang sama,
apabilapun kita bisa mewujudkannya tetap bisa jadi tidak memuaskan
konsumen.

Insight diperoleh dengan "mengamati" konsumen. Ada beberapa cara yang
dilakukan untuk mengamati perilaku konsumen. Ada yang menggunakan riset
"in situ", dimana seorang pe-riset mengamati keseharian respondennya.
Masalahnya adalah biaya dan privasi. Konon kabarnya cara inilah yang
digunakan oleh perusahaan seperti Unilever & P&G dalam membuat produk
produk mereka. Salah satu cara lain adalah dengan menggunakan trend
perkembangan IT yang ada, internet.

Internet berkembang sangat cepat di Indonesia, apalagi sejak
diturunkannya biaya internet oleh Telkom dan diluncurkannya teknologi 3G
/ 3,5G oleh vendor sekelas Indosat. Biaya,
kecepatan dan penetrasi internet di Indonesia akan makin cepat dalam
kurun waktu 2-3 tahun ke depan. Hal ini membuka peluang untuk
menggunakan "community based approach". Pada pendekatan ini kita bisa
membuat suatu komunitas, misalnya komunitas ibu muda, dan mencoba
menggali insight dari interaksi dalam komunitas tersebut. Dahulu
membangun komunitas semacam ini membutuhkan biaya yang tinggi, karena
tiap acara off-air membutuhkan biaya tidak sedikit. Tapi sekarang dengan
adanya IT maka semua itu bisa dilakukan di internet dengan biaya yang
relatif sangat kecil.

Penggunaan websites, mailing list, networking application (Friendster, Facebook , MySpace , etc), dan media lainnya seperti Blog dan YouTube telah mengakselerasi proses pembangunan community ini. Saya tidak bilang bahwa kegiatan off-air hilang sama sekali, atau membangun komunitas ini menjadi hanya dalam waktu 1 hari. Bukan itu, melainkan proses pembangunan komunitas (dan juga analisanya nantinya) akan menjadi sangat jauh lebih mudah dengan adanya IT. So Marketing tidak lagi berjualan dengan 'insting" saja melainkan data pendukung yang lengkap. Bayangkan apabila kita bisa memantau tingkah laku, pendapat, saran dan kritik dari konsumen kita, end konsumen kita, secara langsung dan bahkan real time. Pertanyaannya bukanlah "Bisa tidak ya?" tetapi "Mau tidak?"

So the new rule is : Marketing + IT !

Tuesday, January 29, 2008

Between


Canon 350D - EF 70-200mm f2.8 IS L @ 180mm
Apperture Priority - f2.8 - 1/100 sec - ISO 400 - Pattern Metering - EV -0.7

Foto di ambil diantara rerimbunan hutan di Pantai Indah Kapuk. So metering memang menjadi agak kompleks karena BG yang relatif gelap, itu sebabnya EV digunakan.

Lensa jenis tele digunakan untuk mendapatkan portrait photo dan background yang blur, dengan model yang hanya 1 orang maka apperture f2.8 dapat digunakan dengan leluasa tanpa takut ada area wajah yang tidak tajam.

XL Girl

Sudah pernah dong lihat iklan XL diatas? What do you think of the girl? Well, menurut saya dan beberapa rekan saya model yang digunakan sangatlah atraktif. Pose dan senyumnya demikian khas, sehingga mengundang tanya, siapa sebenarnya gadis ini.

Dari keingintahuan yang timbul tenggelam (timbul saat melihat iklan ini di jalan atau sekarang di TV juga, dan tenggelam beberapa saat setelahnya karena saya lupa) maka akhirnya saya berkesempatan untuk mencari tahu siapa dia sebenarnya. Thanks God for the wonderfull magic of internet, saya akhirnya menemukan diskusi di kaskus yang membahasnya. Dan end up ke suatu blog yang juga tak kalah menariknya yang membahasnya pula.

Beberapa fakta mengenai this young-attractive-and has an epitome beauty (menurut blog diatas) adalah :
  • Her name is Sharen
  • She’s a model of an agency named “PROFILE Management”
  • She was invited as a guest in the talk show “Empat Mata” in the Indonesian channel Trans TV.
  • Unfortunately, she already has a boyfriend.
  • And alas, she’s planning to get married soon!












So, masih penasaran? Well at least akhirnya saya tidak terlalu penasaran lagi apabila pagi dan sore hari saya melewati warung yang memasang posternya :)

Some of her other pics (as in kaskus) :








Monday, January 28, 2008

IS Blueprint

Salah satu tugas strategis Information System (IS) adalah membuat yang dikenal dengan nama "IS Blueprint". Blueprint ini umumnya berisi mengenai peta bagaimana sistem informasi akan dikembangkan di suatu perusahaan. Tentunya agar pengembangan tersebut memberikan manfaat yang maksimum buat perusahaan itu. Kalau asal bangun sistem sih tidak akan menghasilkan output yang maksimal, malahan buang-buang uang dan tenaga.

Ada beberapa approach untuk pembangunan roadmap ini. Salah satu yang tim IT kita adopsi adalah dengan menggabungkan berbagai cara yang digunakan oleh perusahaan lain, diantaranya yang paling mempengaruhi kita adalah Motorola. Saya kebetulan cukup beruntung untuk berkesempatan mendengarkan Annie Ng, head of IT planning dari Motorola Asia Pacific. Memang skala bisnis kita tidak sebesar Motorola (saat ini lho hehe) tapi dengan demikian kita menjadi lebih leluasa untuk mengadopsinya.

Secara garis besar prosesnya adalah :
  1. Interview & riset mengenai kebutuhan dari tiap bagian. Hal ini diantaranya bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mendatangi setiap bagian (key person-nya) lalu melakukan diskusi / Focus Group Discussion, atau dengan memiliki orang IT yang kita tugaskan di tiap bagian tersebut (misalnya ada seorang IT yang di tugaskan untuk menyerap aspirasi bagian marketing - sepanjang tahun)
  2. Setelah kita mendapatkan gambaran dari tiap bagian maka kita satukan dengan rencana corporate, yang umumnya ada di rencana strategis perusahaan. Proses ini biasa dikenal dengan visioning & allignment. Proses ini kita butuhkan agar pembangunan sistem tersebut tidaklah sekedar "fire fighting" atau parsial. Ada "bigger plan" yang menyatukan semua rencana tersebut. Tentunya pada tahap ini sudah ada calon - calon sistem informasi yang akan "di buang" / di tolak.
  3. Dari 2 tahapan di atas saja kita sebenarnya sudah memiliki draft buat blueprint. Tetapi ini saja tidak cukup, karena pendekatan bottom up seperti diatas umumnya menghasilkan cukup banyak sistem yang ingin dibangun, padahal belum tentu semuanya memiliki tingkat prioritas yang sama, sementara resource kita terbatas. So inilah saat "judgement day" atau proses pemilahan. Proses ini bisa dilakukan dengan steering team, top management atau dengan semua pihak terkait. Motorola belakangan menerapkan proses pemilahan yang melibatkan semua orang. Hal ini di maksudkan agar tiap bagian saling mengkritisi kebutuhan bagian lainnya, sehingga pada akhirnya hanya sistem yang benar-benar bermanfaat bagi perusahaan lah yang tersisa. "Survival of the fittest" diterapkan dengan sangat efektif disini. Hal ini umumnya bisa mengurangi sampai 50% dari sistem yang mau dipertimbangkan untuk dibangun.
  4. Setelah berhasil di reduksi maka pemilahan akhir dilakukan. Pemilahan akhir bisa dilakukan dari cara yang paling mudah dengan voting / kesepakatan bersama, hingga metode scoring (bisa cek di buku-buku mengenai Strategic Information System) yang relatif kompleks.

Salah satu hal lain yang penting yang saya pelajari dari Motorola dan banyak perusahaan besar lain adalah :

  • Perlu adanya time commitment dari pihak yang membutuhkan sistem tersebut. Time commitment ini pada tingkat yang ekstrem bahkan di nyatakan dalam bentuk kontrak tertulis. Ini sangat efektif agar memastikan semua pihak yang terlibat memang mencurahkan resource-nya ke pembangunan sistem ini. Apabila hal ini tidak di atur sejak awal maka yang terjadi umumnya adalah pihak peminta sistem terlalu sibuk dengan kegiatan sehari-harinya sehingga tidak ada waktu bagi pembangunan sistem. Kemudian sistem pembangunannya tertunda. IT menjadi bingung. Dan terakhir tentunya IT disalahkan, :) klasik.
  • Perlu adanya change management yang baik. Nampaknya klise, tapi hal ini sangat penting karena pada dasarnya semua manusia (yang notabene adalah aktor dalam penggunaan sistem tersebut) adalah "lembam". Artinya semua manusia terlahir untuk "malas" berubah. Perlu ada rencana dan aktifitas change management yang serius agar seseorang mau berubah. Salah satunya adalah sosialisasi yang kreatif (tidak monoton), adanya reward dan punishment, dll.

What the Gen Y Worker Wants - very interesting for recuiter

By Marci Alboher

When I finished law school in the recession of 1991, jobs were scarce. I didn't have a job upon graduation and that was fairly common. Young people entering the job market today face a far more welcoming workplace. And as increasing numbers of baby boomers retire, the newest members of the work force will have even more choices. This anticipated shortage of skilled labor has been called the "war for talent," and even if there is some dispute as to its grounding in fact, employers are behaving as if it's real. Last week one of the most e-mailed articles on The New York Times Web site was about a law firm employing a "happiness consultant" to make sure that everyone was feeling properly fulfilled. I expect to see more of this type of thing.

Chris Resto is the lead author (along with Ramit Sethi and Ian Ybarra) of a new book, "Recruit or Die: How Any Business Can Beat the Big Guys in the War for Young Talent." Mr. Resto is also the founding director of the Massachusetts Institute of Technology's largest internship program. He previously managed and recruited new graduates for Gemini Consulting (now Capgemini), a business consulting firm.

I invited Mr. Resto to do a guest post on understanding Gen Y - for those of us who will be hiring, mentoring or working with them. I asked him to focus especially on how small businesses can compete with larger companies that have far greater resources for recruiting.

And now, Chris Resto's field guide to the Gen Y employee:

"They say the first rule of sales is "Know your customer." And when recruiting, or "selling" young talent on working for you, here are the three most important things to remember: career, glamour and gossip.

1. Career - These kids have ambition and aspiration coming out of their ears. They want to be leaders when they grow up. They want to change the world. But for the most part, they don't quite know exactly which field or industry or business they will eventually be in. Will they have to go back to graduate school first? Maybe. Start their own company? Maybe. They just don't know yet.

Bottom line: they want to keep their options open. So your job in recruiting is to convince them that working for you will be good preparation for anything they want to do. However, if they think working for you might pigeonhole them or hold them back in any way, they just won't do it.

For small businesses, the main problem you'll fight is the tendency of students to go with a big company, one with a household name. The thinking is that even if the experience is bad, having a name on my résumé that everyone recognizes will still open some doors for me.

Here's how you fight back: Sell your people, not your company. Show candidates the stellar career paths of others who started with your company and then went on to great graduate schools, to cool jobs with other companies or even advanced to take on bigger responsibility in your own business.

Gen Y recruits aren't necessarily afraid of taking a unique path and joining a small business, as long as you show them evidence that it will expand their options instead of limiting them.

2. Glamour - Young recruits want to feel special. And the great thing for small businesses is that the best ways to do that have nothing to do with spending more money. It's all about personal attention and access to things their peers wouldn't normally get.

A small business's first weapon goes back to selling your people. With fewer employees and a flatter structure than a Fortune 500 company, you can easily give entry-level hires more access to your senior people. I know small companies whose internships have become hot items because interns get to interact with the company founders or other senior leaders on a regular basis. Better yet, some companies set up times for young employees to get one-on-one mentoring with the firm's senior people.

The second weapon is one that is inherent to small business - hard, intense work. In a small business, you just don't have the resources to waste time on meaningless projects. Everyone, even new hires and interns, has to hit the ground running and pull their weight. Young people love this. For them it's cool to really contribute to the company's mission right off the bat because they hear so many stories from interns and new hires at big companies who feel like they're stuck in the movie "Office Space." In fact, of the hundreds of student interns from my program at M.I.T., the students who enjoyed their work experiences the most were the ones at smaller, younger companies - exactly for this reason.

3. Gossip - College students talk and talk and talk. No surprise here, given how many communications devices and social Web sites are at their disposal: cell phones, Blackberrys, instant messaging programs, Facebook, Myspace, etc.

The result is that when you are recruiting on a college campus, everything you do - good or bad - gets amplified. If a company takes back a previous offer of employment, the entire student body may know within a few days. On the flip side, if you host interns and they had really great experiences with your company, even if they don't want to work for your company again, you'll benefit from the positive buzz spreading to other students.

Use this to your advantage: When you start recruiting on a campus, target groups that bigger companies don't.

For example, I'd run professional development events for freshmen and sophomores, underclassmen who most companies overlook. You'll get to build personal relationships with students and educate them about your company before they get bombarded by the "big guys" in later years. And word will spread that you really care about helping students rather than just recruiting them at the last minute. Hire a couple of freshman and sophomore interns, give them a great experience full of glamour and career-building opportunities and you'll be in good position to hire older interns and full-time new graduates in the coming years."

So Gen Y workers, does Mr. Resto have it right? Talk to me.

Praying Ray

This is the photo of my 1 month old baby, Ray...it looks like he's praying right? :) Very cute baby boy, so adorable....

Canon 350D - EF 50mm f1.4

Apperture priority f1.8 1/40 sec ISO 400 Pattern Metering EV 0

Expat joke - very funny hahaha

You Know You've Been in Indonesia Too Long if ...

* You can kill cockroaches with your bare feet

* The footprints on the toilet seat are your own

* You no longer wait in line, but immediately go to the head of
the queue

* You stop at the bottom of the escalator to plan your day

* You habitually punch all the buttons as you leave the lift

* It has become exciting to see if you can get on the lift
before anybody else can get off

* You're willing to pay to use a toilet you wouldn't go to
within a kilometer of at home

* It is no longer surprising that the only decision made at a
meeting is the time and venue for the next meeting

* You rank the decision making abilities of your staff by how
long it takes them to reply "up to you mister"

* You no longer wonder how someone making US$200 per month can
drive a Mercedes

* You accept the fact that you have to queue to get your number
for the next queue

* You have considered buying a motorcycle for the next family
car

* You accept without question the mechanic's analysis that the
car is "broken" and that it will cost you a lot of money to get it fixed


* You find it saves time to stand and retrieve your cabin
baggage while the plane is on final approach

* You think the Proton and Kijang are stylish and well built
cars

* You walk to the pub with your arm around your mate

* You answer the telephone with "Hello" more than 2 times

* You are quite content to repeat your order six times in a
restaurant that only has four items on the menu

* A T-bone steak and rice sounds just fine

* You believe everything you read in the local newspaper

* You regard traffic signals, stop signs and copy watch peddlers
with ignorance

* If when listening to the pilot prove he can't speak English,
you no longer wonder if he can understand the Air Traffic Controllers

* You regard it as part of an adventure when the waiter exactly
repeats your order and the cook makes something completely different

* You're not surprised when three men with a ladder show up to
change a light bulb

* You think it is normal to wait six days to get your laundry
back or pay 50% surcharge for same day service

* Taxi drivers understand you

* You own a rice cooker

* Due to selective memory you honestly believe you could return
to the western world

* You can shake your hands almost perfectly dry before wiping
them on your pants

* When crossing a busy street you believe that a limp wrist
motion with your right arm creates a force field that repels oncoming
traffic

* Suitable family entertainment for Friday night is to dress the
whole family in dark clothing and dash back and forth across Jalan
Sudirman and other busy streets

* You think it's logical to dry your hands with Kleenex

* When dining with your family at a mexican restaurant, the
table next to you is occupied by an overweight, bald, fifty-something
Australian petroleum worker who has each of his arms around a teenaged
Sundanese girl

* While at an indonesian night spot you listen to the FEMALE
singer singing "honky tonk woman", and she appears to be unaware that
she just sang the line "I met a gin-soaked bar-room queen in Memphis,
she tried to take me upstairs for the ride, . . ."

* You find that you are now depraved enough that you just spent
a minute or two visualizing the female singer mentioned above going
"upstairs" with the gin-soaked bar-room queen

* You find yourself getting upset with inflation because the
price of the buffet in a five-star hotel is now nearly ten dollars

* Going out for a drink with your coworker, he shows up with his
girlfriend, even though you are on a first name basis with his wife

* Someone tells you that 10 kbs is a "pretty good download
speed"

* There is no discount for what is clearly a demo model

* A gaggle of teenage girls swoon as you walk by

* The cute looking girls in Singapore seemingly pay you no
notice whatsoever

* You find yourself looking at a photo of Demi Moore in a half
naked pose and find yourself thinking that she looks rather unfeminine
and unattractive

* McDonald's is out of hamburgers and KFCs is out of chicken

* You ask a person taking your order, "Do you have
cheeseburgers?" and the server responds, "Yes, we do." And so you say,
"OK, I'll order a cheeseburger." And the server says, "I'm sorry, we're
out of cheeseburgers.

* You can walk into a five-star hotel lobby unshaven, in jogging
shorts, ratty t-shirt and flip-flops and DON'T get an awkward glance
from the management.

* A bathroom with four attendants is so disgustingly filthy that
you wouldn't step into it back home ... and one of those attendants sole
job is to hand you flimsy, single-ply toilet paper to dry your hands.

* You look left, right, backwards, forwards, up and down before
crossing a one way street.

* You reach for a baseball bat every time Joshua appears on TV
(approx. every three minutes)

* Your main source of entertainment is the JP letters page

* You've seen every hollywood blockbuster three weeks before its
premier

* You know at least fifty anachronisms

* You sing along with the Dancow adverts on TV

* You drink tap water (don't do this at home kids)

* You know most of the characters in the sinetrons

* You ARE one of the characters in the sinetrons

* You pick your nose in public

* You start to pronounce 'the' as 'de'

* You take a book to read on the journey to work ( thank you for
that one Mr Cook)

* You carry tissues in your pocket for 'emergency stops' (or
spare socks, thanks again Dave)

* You answer the phone in Bahasa Indonesia

* You consider an 18 year old getting on a bit (Dee's place door
policy)

* Your current girlfriend is younger than your daughter

* and if ... YOU UNDERSTAND ALL OF THE ABOVE REFERENCES!

Mobile picture blogging

Hanya ingin test untuk picture blogging dari Motorola MotoQ9h baruku

Foto ini diambil di ancol, pakai canon350d + ef 70-200mm f2.8 @ 200mm + TC 1.4X

Anthony - Mobile MotoQ9

Canon 450D...finally showed up

Ini dia...mengikuti peluncuran Canon 40D, 1D Mark III, 1Ds Mark III, Nikon D300 dan Nikon D3 maka Canon tak mau ketinggalan meluncurkan "entry level" DSLR nya : Canon 450D


Photo courtesy of www.dpreview.com



Kamera ini boleh dibilang sangat canggih untuk entry level DSLR. Dilengkapi dengan sensor yang lebih rapat sehingga mencakup 12.2 MPixel, anti debu pada sensor (sama dengan kakak2nya), 3" LCD dengan Live View (sehingga kita bisa motret kayak pake kamera pocket - sangat berguna buat macro photography, karena bisa di zoom), 9 titik AutoFocus (awesome, lengkap dengan cross sensor di titik tengahnya, so fokus otomatisnya makin cepattt), dan satu hal yang aku suka juga adalah desain body yang sekarang nampaknya "sedikit lebih nyaman" untuk di pegang :)

Congratz buat Canon tercinta....

Blog tidak hanya milik anak muda

Well well...hari ini ada kabar gembira, saya di kagetkan dengan berita bahwa rekan saya Mr Iman keranjingan blogging. Lho, apa spesialnya? Spesialnya ada 3 :
  1. Mr Iman keranjingan dikarenakan anaknya keranjingan. Dikarenakan beliau adalah bapak yang baik, maka dia berusaha menyelami dunia anaknya dengan mencoba mempelajari blog. Ehhhhh malah jadi saingan deh ama anaknya hahaha
  2. Dalam waktu 2 hari blog beliau ini sudah dapat banyak sekali comments dan juga masuk di top list blog
  3. Beliau ini bukanlah orang yang sangat doyan teknologi...ehmmm kadang malah gaptek (maap ya Pak haha), tapi usaha bloggingnya adalah bukti nyata bahwa blog adalah milik semua orang

So, visit his blog and comment his comments there :)