Friday, July 13, 2007

Tulip


My first Tulip

Friday the 13th

Yup, today is one hell of a day...started by knowing that my email server doesn't send the emails since yesterday....have to focus my attention by doing it....ok that's just the beginning I suppose...



Late in the afternoon I got a meeting with my staff. Old problem rise quickly, one of my staff just like it use to be started to act "childish" by saying that he do not want to do the job now. Why? Since he is very busy and currently got a training project that he need to handle. Well, me and other staff feel that everybody busy...it just how we show it off differently. Since the training is planned after the job then it's also un-professional to do so. Grrrrr...I am not angry, I just don't get it why he always wanted to be "the most".....the most busy, the most smart, the most watch, must get all the attention............come on...we are all working right? we all have our own problems to take care.



In the evening one of my other staff talk to me, discuss about how he feel. He feel that many other staff say that his job is so poor. He feel very depressed, he think that everything that he do is no good. I told him that everything that we do have their own consequences. All that matter is not doing it right according other people, but balance the consequences. We can do something very fast and very discipline with our sub-ordinate, that will take care "project delay" problem. But it will also rise another problem....it make distance with your sub-ordinates. Perhaps they will feel depressed. So, balance is the most important thing..........



Fiuhhhhh...........really hard day...but at least it's weekend. I will get sometime to get away and freshen up a bit..............so, happy weekend



Courtesy of :
Galen Rowell

Galen Rowell - my favorites photographer



My photos definitely is not comparable to these hahaha....
Enjoy the masterpiece of Galen Rowell...one of my fav photographer
You can also visit his works at : http://mlstock.com/index.shtml

Thursday, July 12, 2007

Try this...is fun hehe

which one are you?

Quite true, give it a try~
Try this to identify yourself as a right or left brain person:

1. Hold your hands together, as if you were praying.
Look at your hands. If you see
Left thumb is below the right thumb ---> left brain
Right thumb is below the left thumb ---> right brain

2. Fold your arms in front of you (as if you are angry)
Right arm above left arm ---> left brain
Left arm above right arm ---> right brain

Based on 1+2 (order important), below is the
interpretation of your personality:

Right-Left
==========
Considerate, traditional, indirect type

can instantly read other's emotion, and respond friendly by natures. Although not very into taking initiatives in moving forward, but this person will always take a step back in supporting others. Stable personality and considerate, give others a being protected feeling. But the weakness is they cannot say no; regardless how unwilling they are, they will take care of others.

Right-Right
===========
Loves challenges type

Straight foward. Once they decided on one thing, will take action right away. Very curious, and love challenges. Dare to face dangers without thinking through (sometimes foolishly). Their weakness is they donĂ¢€™t listen to others,

will filter in only what whey want to hear in a conversation, and very subjective. However, because of their straightforward attitude, they tend to be fairly popular.

Left-Left
=========
Dedicated, cold, perfectionist

Very logical in all aspects. The only way to defeat (or win over) him/her is through reasons. Has a lot of prides, and feeling strongly about doing the right thing. If they are your friends, they are very trustworthy. However, if they are your opponents, they will be very tough to deal with. Because they can be very "anal" as a perfectionist, they usually leave a bad impression of being hard to deal with when first met.

Left-Right
==========
Likes to take care of others, leader type

Has a cool and keen observation ability to see through situations, yet still can be considerate in others needs. Because of their cool and calm nature, and strong sense of responsibility, they tend to become head of a group. Popular among people. However, they may not be able to help themselves in meddling because they want to take care of others too much. Very concerned about how

others view them, and always on alert.  

Life goes fast

Bokap temen kerja gue baru kemaren meninggal….usianya 79 tahun.

Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman – teman lain aku mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua / orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak. Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.

Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan dengan alasan ”Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi pagi sudah makan”.....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia masih ingat orang lain.

So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is enough ? Life goes fast…so don’t wait to do good

Life goes fast

Bokap temen kerja gue baru kemaren meninggal....usianya 79 tahun.

Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.

Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.

So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good

Egg in the middle


Do you see it? The center of the flower is like an egg.....only God knows how a droplet of water is inside this newly bloom water lily....
Posted by Picasa

Radiation


Whoa....what do you think this is? Just a cactus hehe...I used tungsten white balance to make it a bit different....
Posted by Picasa

Golden moment


















Golden...........just like what God given us, golden moment
Moment to think about our life in front of Him.......



Posted by Picasa

Slow shutter speed...


Nah lihat air-nya? Cukup halus bukan? Ini contoh penggunaan slow shutter...kalo tidak salah di sekitar 1-3 second...pake tripod tentu saja...
Posted by Picasa

Blue




















Situ Patenggang - Ciwidey - Bandung - West Java - Indonesia

Photoshop is used to make the sky a bit dark, blue color tone and crop the picture...some burn and dodging also being performed here and there
Posted by Picasa

Belajar motret #2

Hemmm ternyata mau mengajarkan sesuatu via tulisan benar2 tidak mudah ya hihi....

Ok, untuk shutter speed pada intinya akan lebih bisa dipahami kalo udah dicobain sih. Well semua dalam fotografi memang akan lebih mudah dimengerti kalo udah di praktek-kan. Tapi gue kasih beberapa tips yang gue kumpulkan selama ini saja berhubung dengan shutter speed ya :
  • Angka 1/60 second biasanya dijadikan patokan kapan tangan-mu mulai goyang dan kemudian membuat foto blur. So kalau mau foto tidak blur salah satu yang harus dipastikan adalah shutter speed diatas 1/60 second. Kalau mau motret dengan kecepatan di bawah 1/60 gimana dong? Pake tripod hehehe..itu tuh barang yang kaki nya ada tiga...yang biasa keliatan kalo lagi shooting video, tau kan? Masih gak tau juga? Tanya aja di toko kamera dah....
  • Angka 1/125 second biasanya dijadikan patokan foto manusia agak blur, mengapa? Karena gerakan tangan dll dari manusia biasanya kecepatannya 1/125 second. So kalo lebih lambat dari itu ya blur deh gerakan tangan orang yang lagi nari misalnya. Tapi kalo sekedar orang lagi pose ya gak butuh 1/125 hehehe
  • Kapan menu Tv dipilih? Kalau kita mau atur shutter speed secara manual tentunya. Lho kapan itu dibutuhkan? Misalnya kalau mau bikin foto air terjun dengan air terjun yang halus seperti kapas, atau laut dengan permukaannya yang halus seperti kapas...nah kalo mo bikin yang begini, atur aja speed shutternya di 1 second misalnya...pake tripod jangan lupa...nah hasilnya akan hualus....

Selamat mencoba deh.....photography is about practising and having fun

Life goes fast

Bokap temen kerja gue baru kemaren meninggal....usianya 79 tahun.

Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.

Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.

So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good

Belajar motret...#1

Ok, setelah berpikir pikir apa yang bisa gue share selain pemikiran gue, maka gue mau bagi sedikit ilmu fotografi aja deh. Makin banyak yang suka soalnya kayaknya dengan potret me motret ini....

Dalam motret bukan kamera yang canggih yang utama, yang penting tahu cara pakenya hehe...So basic nya dulu dari make kamera ya. Di kamera (pocket sekalipun) ada 3 komponen yang kita perlu perhatiin :
1. Apperture / bukaan - gue jelasin ntar lagi ya
2. Shutter speed / kecepatan rana - nah ini dulu yang gue bahas abis ini deh
3. ISO / kepekaan sensor - ini juga ntar lagi ya

Nah shutter speed pada intinya adalah seberapa cepat kamera lu mengedipkan "mata" nya....makin cepat maka foto yang diambil akan makin freeze....biar lebih enak cobain dulu aja. Cari kamera pocket juga boleh yang ada setting Tv.

Trus setting di speed misalnya 1/200 second, 1/100, 1/60 dan 1/30...nah coba dulu ya...mo pulang ahhhh, besok lanjut lagi...

Life goes fast

Bokap temen kerja gue baru kemaren meninggal....usianya 79 tahun.

Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.

Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.

So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good