Tuesday, June 21, 2005

Kisah bocah pemain piano

Kisah ini terjadi di Rusia...
Seorang ayah, yang memiliki putra yang berusia kurang
lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk
belajar piano. 
Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.
Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut
datang seorang pianis  yang  sangat terkenal.
Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual
habis.
Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.
Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai,
kursi telah  terisi  penuh, sang ayah duduk dan putranya tepat berada
di sampingnya.
Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk
diam
terlalu lama, tanpa sepengetahuan anaknya, ia menyelinap pergi.
Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari
bahwa
putranya tidak ada di sampingnya.
Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung
pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan
pianis tersebut.
Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan
piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle2
little star.
Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano
mengira
bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia 
langsung
menyorotkan lampunya ke tengah panggung.
Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang
pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil.
Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung.
Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum
dan
berkata "Teruslah bermain", dan sang anak yang mendapat ijin,
meneruskan
permainannya.
Sang pianis lalu duduk, di samping anak itu, dan mulai bermain
mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan
permainan anak itu, dan  akhirnya tercipta suatu komposisi permainan
yang
sangat indah.
Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano
tersebut.
Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, 
karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung.
Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya "Gila, baru belajar piano
sebulan  saja sudah hebat!"
Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk
di  sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya
sempurna. 

Apa implikasinya dalam hidup kita ?
Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, 
perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan.
Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Tuhan ada di samping
kita.
Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua
yang kita lakukan akan sia-sia.
Tapi bila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita
lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita
sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita.
Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Tuhan di samping kita.

No comments: