Tuesday, December 04, 2007
The future of management
Gary said in this interview that :
"Management is about doing two things. One, it's about amplifying human capabilities to create the conditions that inspire people and to encourage people to give the best of themselves. The second dimension is aggregating human capability so people can do collectively what they couldn't do individually. Like building a Boeing 787, for example.
The Internet is doing exactly what management is supposed to do. It's amplifying and aggregating human capabilities. It's democratizing the tools of creativity, from digital cameras to blogs to the ability to do mash-ups. The Net is also surprisingly good at aggregating human capability. Linux is the fastest evolving piece of software that human beings have ever created.
The three big challenges for companies over the next generation are going to be: Adaptability—how you build things that can transform themselves. Innovation—how you mobilize the imagination of every single person in your organization. Engagement—how you create organizations that are so engaging emotionally and intellectually that people want to bring their capabilities to work. What's the most adaptable innovative and engaging thing on the planet? The Internet. "
Bang!!!! there you go the connection between management disciplines and IT (Information Technology) that seems to me quite confusing for sometimes. Well, Microsoft did talked a lot about this internet technology, SOA, XML, Collaborative Workspace, etc. but still it's not pinpoint the very essence of this matter.
Management is change, the way you manage your people - that are to amplify his abilities & working collaboratively - is change. So whether you join the ride and "surf" the IT wave, or being left behind with the old paradigm of management.
Tuesday, November 20, 2007
Partner and friend
Pertanyaan ini muncul padaku beberapa saat lalu. Aku merasa partner lebih tidak melibatkan like and dislike, well kan hubungannya kerja profesional. So aku rasa lebih berdasarkan bagaimana partner kita perform, ya gak? Tidak profesional rasanya mengatakan dia bukanlah partner kerja yang baik hanya dikarenakan perasaan hati yang tidak "sreg".
Tapi lain halnya dengan teman. Seorang teman lebih melibatkan emosional daripada hubungan kerja profesional. Mungkin dia pekerjaan sehari2 tidak bagus, tapi toh kita berteman dengan dia bukan karena itu bukan? Tapi karena feel yang kita dapat saat kita bicara dengan dia dan berdiskusi mengenai banyak hal. Teman yang baik punya keterkaitan emosi yang baik. Teman yang baik membuat perasaan saling mengerti itu ada.
So aku tiba pada kesimpulan bahwa seorang partner yang baik not necessarily juga seorang teman yang baik. Kita bisa punya anak buah atau atasan yang merupakan partner kerja yang excellent, kita very happy working with him/her, tapi tetap saja kita tidak merasa completely comfortable around him/her, right? Kita bisa saja sangat menyukai ritme kerjanya, cara berpikirnya dan juga bagaimana dia berkolaborasi, tapi bukan untuk berdiskusi mengenai masalah pribadi kita, ataupun sharing hal2 yang menyenangkan dan menyedihkan dalam kehidupan kita. So, apakah sebenarnya jargon "atasan yang baik adalah teman yang baik" itu sebenarnya mostly adalah utopia?
:) you tell me my friend......good night
Wednesday, October 24, 2007
Loyalty
Satu anak buahku kebetulan baru saja istrinya melahirkan anak pertama-nya. Aku cukup memaklumi bahwa meninggalkan anak istrinya di rumah bukanlah hal yang mudah. Plus dia kebetulan belum memperoleh suster yang bisa membantu istrinya, walau orang tuanya tinggal satu rumah. Aku belajar satu hal yang namany loyalty kepada pekerjaan darinya kali ini. Bahwa above all pekerjaan memang ada waktunya dan keluarga juga ada waktunya sendiri. Kemampuan seorang leader yang baik adalah salah satunya menentukan kapan saat yang tepat. Kapan keluarga menjadi hal yang penting, dan kapan pula pekerjaan menjadi hal yang lebih di dahulukan.
Ada hal lain yang aku pelajari, bahwa memang benar karakter dan kebiasaan seseorang dalam bekerja, demikian pula etosnya akan sangat dipengaruhi lingkungannya. Apabila orang yang sama di letakkan di lingkungan yang tidak memiliki etos kerja tinggi dan semangat loyalitas kepada pekerjaan yang tinggi, maka niscaya kita sulit mengharapkan dia berperilaku seperti diatas. So peranan kita sebagai leader adalah salah satunya memberikan contoh bahwa loyalitas itu perlu, dan etos kerja harus dijunjung. Contoh dan bukan teori yang akan mengajarkan kepada mereka bagaimana kerja harus dijalani. Bukan pula training dan celotehan panjang yang akan mengubah sikap mereka dalam bekerja, tapi contoh nyata dan ajakan hangat kepada mereka. Kebanggaan yang ditumbuhkan setiap mereka melakukan hal yang benar juga seharusnyalah dipupuk dari waktu ke waktu. Kebanggaan bahwa mereka bisa berbeda dibandingkan yang lain dalam artian positif. Kebanggaan bahwa mereka bisa menjadi panutan dan contoh bagi yang lain.
Happy working...dan selamat jadi leader yang lebih baik lagi esok hari. G'nite....
Friday, October 19, 2007
Problems
is I cannot talk about it since it's still confidential. I just want to
share with you that sometimes your boss has a huge amount of problems
and things to think about. So whenever you see him/her with a troubled
face, just understand him/her. I believe that if he/she could share it
with you then he/she will. But if they don't talk, then it means that
they couldn't talk about it, yet. So just understand them, understand
that they have their problems.
Peace......
Thursday, October 18, 2007
IT Risk Management
competitive advantage". Mainly it talks about how to manage IT Risk /
Risk Management on IT based on extensive survey-interview-research
performs by some of the professors in MIT. Interesting book, although a
little bit too technical and theoritical. Some of the interesting point
of view is regarding the classification on users needs (the term on this
books is 4A Framework) :
1. Availability - how to keep the systems (and their business processes)
running, and recover from interruptions.
2. Access - ensure appropriate access to data and systems so that the
right people have the access they need and the wrong people don't.
3. Accuracy - provide correct, timely and complete information that
meets the requirements of management, staff, customers, suppliers and
regulators.
4. Agility - possess the capability to change with managed cost and
speed
Interesting classification, although it's quite common but it give us a
framework to think. The book said that one among the 4 aspect must be
more important to your business compare to the other. For example for
banking perhaps accuracy is the first priority. This priority will give
you the focus required to managed the risk. Since if you want to managed
all together then your system will be too complex. Too complex that it's
really required - and complexity bring errors. Errors bring another
errors, and it will never stop until your company stop. Complexity also
bring cost, more complexity then you're required then more money then
you actually have to spend.
From this framework this book elaborate more about how we managed the
risk. If you want to know more, just read the book. George Westerman &
Richard Hunter is the writer, and Harvard Business Press is the
publisher. Have a nice reading then.....
Wednesday, October 17, 2007
Bird
Thursday, October 11, 2007
Sehari menjelang libur lebaran
Sehari menjelang libur lebaran kantor kosong,
Sehari menjelang libur ini semua happy,
Sehari menjelang libur ini para muslim mengosongkan diri, bersiap menghadapi hari suci,
Libur panjang saat menenangkan hati,
Libur panjang saat kerja bakti juga (karena pembantu pada pulang),
Libur panjang saat relaksasi,
Libur panjang saat bertemu sanak famili,
- busyet kantor ku sudah lumayan kosong, hanya beberapa bangku yang terisi dengan rekan - rekan yang tidak merayakan lebaran (so males kali ya nambah cutinya), atau yang merayakan & udah kehabisan cuti (hahahaha, makanya jangan diabisin di awal taon dong). Hari ini nampaknya bakal menjadi hari yang kurang produktif, but well let's see what we can do best !!! Have a nice day and have a pleasant long holidays -
Wednesday, October 10, 2007
From old time
Surprise
The happiness in his face is a proof that element of surprise is still an important thing in the process of rewarding employees. No matter how big the reward is if it doesn't have the element of surprise then it will make the meaning even smaller. How do we make surprise ?
- Do something unusual. There is always something that beyond any custom (even company custom), or even break small fraction of company rules. Flexibility and spontaneous action are the key of surprise.
- Do something irregular. Don't make surprise become a tradition, in any given parameters. Don't scheduled the time to give the surprise, or the amount of the surprise, or even worse the type of the surprise. Always do something different, always do something unexpected.
- Make it a secret, surprise is not a surprise if it isn't kept as a secret. Just give them a clue, just to make them wondering and rise their curiosity.
- Make it special, there is always something that make a suprises special. Let say : it only given to special person, it has a personal choice / preference in it, it only being given once in a lifetime - once in a lifetime experience? - or it is given by a special person. There is always something to make it special
So let's make a surprise since it's the spices of a reward. Have a nice day....
Tuesday, October 09, 2007
Casing buat CPU
So kita coba desain suatu casing untuk CPU itu. Setelah pembicaraan yang panjang dan penuh dengan ide timbul beberapa concern dan solusinya :
- Casing dibuat prototype nya dulu dari bahan yang bisa di re-use di pabrik. Wah ngirit tuh lumayan kan. Dibuat dari kayak papan tripleks gitu dalam ukuran sekitar 10-15 cm mengelilingi CPU.
- Nah supaya ada aliran udara maka dibuatlah lubang input dan output untuk air flow. Nah berhubung suhu CPU sangat bergantung pada airflow ini maka perhitungannya harus pas nih. Tapi berhubung kita punya keterbatasan resource untuk melakukan riset, so kita pakai asumsi. Asumsi yang kita gunakan adalah luasan lubang input / output harus minimal 2 kali lipat dari yang ada di CPU. So let say CPU biasa memiliki daerah input 100 cm2 maka di casing ini paling tidak harus ada lubang sebesar 200 cm2. Kenapa? Karena kita akan menggunakan filter yang notabene akan mengurangi airflow.
- Nah supaya debu gula tidak masuk ke dalam casing ini (yang berarti tidak menyelesaikan masalah) maka digunakanlah filter. Ide awalnya untuk filter ini macem - macem. Dari sekedar kain, kain kasa, kain kasa basah, kapas, dll. Tapi kayaknya kita mau coba pakai ide dari filter air yang berlapis. So kita susun tuh filter dari kasa nyamuk-kain kasa berlapis-kasa nyamuk-kain kasa berlapis-kasa nyamuk lagi. Nah filter ini kita bikin removable, so kapan aja kotor bisa di cuci, jemur dan gunakan kembali. Praktis hehehe
- Kalau untuk output airflow nya kita gunakan kipas dengan putaran RPM yang tinggi - lebih tinggi dari putaran RPM kipas yang ada di CPU. So let say putaran RPM di CPU itu 200 rpm, maka untuk casing ini digunakan asumsi 2 kali lipatnya, misalnya 400 RPM. Hehe jangan tanya kenapa asumsinya 2 kali ya, nah yang itu yang harusnya via riset. Tapi gak ada waktu dan resource. So pakai asumsi dulu deh, trial aja.
Anak buah ku pada senang sekali nampaknya dengan proyek ini. Well kasusnya menarik dan solusinya bisa dikerjakan, so nampaknya akan terus menjadi proyek yang menarik nih....tetap semangat !!!!
Protection
Canon 350D - Ef-S 17-55 f2.8 IS @ 55mm
Apperture Priority - f5.6 - 1/100 sec - ISO 200
Metering Matrix - EV -2/3
Sentul, Jawa Barat, Indonesia
Foto ini hasil hunting pagi2 di daerah Sentul.
Konsep yang ingin ditekankan adalah proteksi dari ayah si anak sapi kepada anaknya.
So, perlu nunggu beberapa saat sampai dapat komposisi begini.
Sayangnya memang background tidak terlalu mendukung pada saat momen ini terjadi.
Jadi gue crop dikit di beberapa area, supaya komposisi nya makin kuat aja.
Photography Club
Great !! I'm so excited with this new club, hopefully is running well.
Thursday, October 04, 2007
Classic picture ?
Belajar motret #3
Wednesday, October 03, 2007
Awesome Nikon Products
I also have to admit that Nikon D200 is more ergonomics compare to Canon products such as 30D, 40D or even 5D. It has all the shortcut to make your photo setting much faster. I am pretty sure that this D300 and D3 will even goes better. Just like many senior photograpers said, it's not the camera that define the result, it's the man behind the gun. But surely a more ergonomics devices will led to a better chance to get a great pictures.
Check their review at :
http://www.dpreview.com/previews/nikond3/
http://www.dpreview.com/previews/nikond300/
Complex Business & Complex IT
Check this out : http://www.cio.com/article/126350/Complex_IT_Will_Kill_Your_Business
Have a nice reading.
Fresh start
Monday, October 01, 2007
What's happiness?
Well, aku bukan generasi muda dan juga bukan generasi tua mungkin. So aku masih bisa memahami kedua sisi pandangan ini. Bagi orang yang lahir di jaman dahulu, dimana segala sesuatu serba susah, dan telah ditempa sekian tahun pengalaman hidup, mungkin jawabannya mengenai kebagahiaan sama dengan boss-ku itu. Jawaban yang membutuhkan waktu sekian lama untuk mencernanya. Kebahagiaan adalah saat dimana kita tidak lagi merasa membutuhkan kebahagiaan. Kebahagiaan adalah seperti layaknya kupu kupu, If you hold it to tight then it will torn apart into million pieces. But if you're not looking for it then it will come to you beautifully. Wah berat mikirnya ya? Hahaha
So, bagiku, apa itu kebahagiaan? Beberapa tahun lalu ayah saya pernah memberikan nasehat "kamu diberikan berkat dan karunia oleh Tuhan agar kamu dapat memberi lebih banyak". Artinya, semakin kita memperoleh limpahan berkat (dan dalam hal ini kebahagiaan) maka makin wajiblah kita untuk berbagi kepada lebih banyak orang. Apalah artinya kita naik gaji kalau kita tidak bisa berbagi lebih banyak lagi pada semua orang yang membutuhkan? Apalah artinya memiliki semua yang kita inginkan apabila jiwa kita kerdil dan tak mau berbagi? Kenapa kita sulit berbagi? Karena kita itu manusia, yang cenderung tidak pernah merasa cukup. Selalu mendongak ke atas, selalu melihat apa yang kita belum punya dan berdalih.
Apabila kita sudah memiliki uang 1 juta maka kita bilang, wahhh belon saatnya nyumbang lah, ini aja kurang. Apabila memiliki 10 juta apakah jawabannya akan berbeda? Aku rasa tidak juga, jawaban dan dalih yang sama masih valid. Jawaban dan dalih yang sama juga sama validnya untuk 100, 1000, atau puluhan milyar. So apa bedanya? Memberi tidaklah harus menunggu waktu dan dana. Memberi hanya menunggu saat kita bisa bersyukur.
So, jawabanku untuk apakah happiness itu "adalah saat dimana kita bisa bersyukur". Kita bersyukur saat diberikan lebih, bersyukur saat diberikan kurang, bersyukur apabila kita berhasil maupun saat kita gagal. Bersyukur di setiap helaan nafas kita, atas hidup dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk berbagi dan berkarya.
Mungkin jawabanku tidak kalah diplomatisnya dengan jawaban para orang tua. Tapi memang demikianlah hidup, dan saat kamu mengenalnya kamu akan merasa rindu mengenalnya lebih dulu. Karena dengan mengenalnya maka hidupmu akan lebih berarti dan bahagia, dengan bersyukur.
Have a great Monday .............
Wednesday, September 26, 2007
My fav song lyrics - Sempurna
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
kau membuat diriku akan slalu memujimu
Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
*
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Reff:
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna.. Sempurna..
Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
Back to *
Monday, September 10, 2007
Another point of view regarding Balanced scorecard
ya, kalau kurang jelas silahkan ke wikipedia.org untuk cari tahu. Ok,
pada intinya BSC bersama dengan strategy map digunakan untuk
menggambarkan strategi perusahaan dengan lebih mudah. Dengan BSC ini
diharapkan eksekusi dan allignment antar bagian dalam organisasi dapat
berjalan dengan lancar.
Tapi seringkali mimpi indah BSC ini tidaklah seindah harapannya. Mengapa
ya? Padahal ini dirancang oleh orang - orang yang demikian pintarnya.
Satu hal yang muncul dalam pemikiranku beberapa waktu lalu saat diskusi
dengan seseorang adalah bagaimana eksekusinya. Eksekusi disini adalah
dalam hal seberapa jelas suatu objective dalam BSC. Objective biasanya
dijelaskan dengan menggunakan "description". Akan tetapi menurutku
description saja belum cukup jelas, harus jelas bagaimana objective
tersebut akan dicapai (ingat "ada banyak jalan menuju roma" - so kalau
tidak jelas jalan mana yang akan diambil, bagaimana bisa alligned ?)
Cara mencapai objective tersebut-lah yang dikenal dengan initiatives.
Inisiatif biasa diisi dengan hal-hal yang umum, milestones yang kurang
deskriptif. Apabila kurang deskriptif maka akan sulitlah penterjemahan
dari obyektif tersebut. Contoh : obyektifnya adalah "meningkatkan jumlah
produk yang sukses di pasar". Masih kurang jelas kan bagaimana ini bisa
dicapai, bisa dilakukan dengan banyak cara soalnya. Ok, dibuatlah
inisiatif : "meningkatkan akurasi marketing research". Hemm, sudah lebih
mengarah, tapi bagaimana hal ini mau dilakukan? Well, kalau masih kurang
detil di milestones-nya maka support unit akan sulit mengadopsinya. Yang
terjadi adalah kebanyakan support unit (kecuali marketing research
tentunya) akan berkata "hemmm, nampaknya itu obyektif milik
marketing-sales dan marketing research, bukan obyektif kita". Padahal
kalau di milestonesnya diperjelas lagi apa yang mau dilakukan
sebenarnya, mungkin HR akan terlibat (misalnya dalam hal recruitment
marketing research yang lebih baik lagi, training, dsb), atau IT
(misalnya dalam menciptakan system yang bisa mendukungnya, menganalisa
lebih cepat dan akurat), atau General Affair (dengan membantu penyediaan
sarana dan prasarana). Wah tiba - tiba menjadi obyektif semua orang ya?
Well, mungkin ini pemikiran sederhana saja, mungkin tidak berguna juga.
Tapi paling tidak ini satu hal yang terpikir olehku. "The devil is in
the detail" - disini bermakna ganda, baik bermakna kalau terlalu detil
akan menjadi kompleks dan tidak berguna. Atau juga berarti kalau tidak
detil maka akan sulit pula dimengerti dan dilaksanakan. Adios........
Friday, September 07, 2007
The siluet
Competitive Advantage dan Strategy
sendiri average, ada materi yang sangat menarik dan ada pula materi yang
jauh dari menarik (misalnya perusahaan yang jualan produk?). Tapi
diantara itu semua ada satu hal yang sangat menggugahku, mungkin kalau
aku share bisa membantu banyak orang
Ada satu CIO dari PTT Chemical (suatu perusahaan konglomerasi di bidang
kimia) share mengenai apa yang mereka lakukan untuk membuat information
technology mengubah business mereka. Well, apa yang mereka lakukan sih
kurang begitu menarik kalau menurutku, tapi contoh yang ia berikan
mengenai minimart "Seven Eleven" / 711 di Thailand-lah yang menarik.
Seperti yang kita ketahui bahwa 711 di Thailand sama halnya dengan 711
di Bali, mereka ada di mana mana dan mereka beroperasi 24 jam
menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari. So kalau kita
tanyakan, apa peranan IT dalam bisnis ini, maka jawaban yang paling
logis adalah : memastikan data penjualan dan ketersediaan barang ok
sepanjang waktu. Demikian pula dengan koneksi-nya dan sebagainya. Betul
ya?
Well, ternyata tidak demikian salah satu aktifitas yang dilakukan IT
dari 711. Yang mereka lakukan adalah mereka mendefinisikan competitive
advantage dari perusahaan mereka adalah distribusi mereka yang ada
dimana mana dan jam buka mereka yang 24 jam. So apa yang mereka lakukan
? Mereka memperbolehkan konsumen dengan kartu member 711 untuk
mengirimkan uang ke member lain. So let's say ada seseorang yang member,
dia pergi ke 711 terdekat, lalu dia sebutkan dia mau kirim uang ke
siapa, lalu serahkan uangnya ke kasir 711 tersebut. Di daerah lain,
beberapa kilometer jauhnya dari 711 tersebut penerimanya pergi ke 711
terdekat, menunjukkan kartu membernya dan mengambil uang disana. Wow,
tiba tiba 711 bukan lagi minimart, tapi bank kecil juga ya? Siapa bank
yang buka 24 jam? Hemmm sepertinya sulit mencarinya J
Ok, diluar argumen bahwa ATM bisa melakukan hal yang sama, coba kita
pikirkan mengapa IT mereka bisa berinovasi demikian? Menurut pendapatku
adalah : karena competitive advantage yang ingin digarap dan ditonjolkan
di definisikan secara crystal clear, secara sangat jelas. Mereka
mendefinisikan secara jelas "ini lho yang membuat kita berbeda dari
perusahaan lain, ini lho yang harus kita terus perkuat dan kembangkan -
karena inilah yang membuat kita survive, dan bukan yang lain". So apa
yang dilakukan oleh support unit? Dengan mudahnya mereka bisa
mendefinisikan apa strategi mereka. Dengan mudahnya mereka medefinisikan
apakah yang harus mereka korbankan.
Ok, let say kita ambil contoh apabila competitive advantage yang diambil
adalah flexibility. Kita bilang bahwa kecepatan mengambil keputusan,
eksekusi dan berubah mengikuti pasar adalah competitive advantage kita.
Apa yang akan dilakukan oleh Human Resource, IT dan let say General
Affair? Menurutku quite clear apa yang harus mereka lakukan dan apa yang
tidak perlu mereka lakukan. What do you think? Atau misalnya
purchasing...dengan competitive advantage yang ingin dikejar adalah
flexibility maka mereka tahu persis bagaimana negoasiasi, kontrak dan
sistem yang mereka butuhkan (termasuk sistem IT) untuk mempertahankan
dan meningkatkan competitive advantage dari company mereka.
So, kejelasan mengenai apa yang harus dikejar adalah sangat penting.
Dengan kejelasan inilah yang kita sebut dengan strategi baru benar benar
bermakna. Dengan kejelasan inilah yang namanya allignment dapat
berjalan. Dengan pemahaman yang sama mengenai apa yang menjadi
competitive advantage dari perusahaan inilah banyak departemen dan
Business Unit dalam perusahaan bisa saling berkolaborasi. So, what is
your competitive advantage my friend ?
Saturday, August 04, 2007
Under the starlight
Under the starlight we ask,
Under the starlight we admire,
Under the same starlight we just can't stop wondering
How on earth God create such a beautifull painting in the sky?
We shall never understand, since we're only human....
But something for sure....we know that He is God almighty.
Thursday, August 02, 2007
Tanah Lot - Bali - A different View
Just couple days ago I went back from Bali...
Photography hunting trip, together with 3 of my friends.
It's been a real fun, we laugh together, tell story, play...and of course take a picture
Not only a picture of a beautifull landscape that God created, but also our own pictures
Bali is truly a wonderful place,
It never run out place to watch and admire
It never lose a dreadfull scenery to be seen
I love Bali very much, and I'm going to spend more time later on to travel there
To watch every corner of this beautifull island
To see the wonder, the culture and the loving people that reside there
This is a picture of Tanah Lot in Bali
An astonishing place to be seen
Although taking this picture is not an easy task, since the "gigantic" mosquitos that keep bite my leg during the shoot
But it's all worth every second that I spend there
Worth every minutes as I watch the sun goes down and created the most beautifull sky I ever seen
This picture is only 1/10 of the beautiful scenery that God created that day
I'm just being lucky to be there and take a picture
God's hand that created this amazing picture, with the sky as His canvas....
Friday, July 13, 2007
Friday the 13th
Late in the afternoon I got a meeting with my staff. Old problem rise quickly, one of my staff just like it use to be started to act "childish" by saying that he do not want to do the job now. Why? Since he is very busy and currently got a training project that he need to handle. Well, me and other staff feel that everybody busy...it just how we show it off differently. Since the training is planned after the job then it's also un-professional to do so. Grrrrr...I am not angry, I just don't get it why he always wanted to be "the most".....the most busy, the most smart, the most watch, must get all the attention............come on...we are all working right? we all have our own problems to take care.
In the evening one of my other staff talk to me, discuss about how he feel. He feel that many other staff say that his job is so poor. He feel very depressed, he think that everything that he do is no good. I told him that everything that we do have their own consequences. All that matter is not doing it right according other people, but balance the consequences. We can do something very fast and very discipline with our sub-ordinate, that will take care "project delay" problem. But it will also rise another problem....it make distance with your sub-ordinates. Perhaps they will feel depressed. So, balance is the most important thing..........
Fiuhhhhh...........really hard day...but at least it's weekend. I will get sometime to get away and freshen up a bit..............so, happy weekend
Courtesy of :
Galen Rowell
Galen Rowell - my favorites photographer
Thursday, July 12, 2007
Try this...is fun hehe
which one are you?
Quite true, give it a try~
Try this to identify yourself as a right or left brain person:
1. Hold your hands together, as if you were praying.
Look at your hands. If you see
Left thumb is below the right thumb ---> left brain
Right thumb is below the left thumb ---> right brain
2. Fold your arms in front of you (as if you are angry)
Right arm above left arm ---> left brain
Left arm above right arm ---> right brain
Based on 1+2 (order important), below is the
interpretation of your personality:
Right-Left
==========
Considerate, traditional, indirect type
can instantly read other's emotion, and respond friendly by natures. Although not very into taking initiatives in moving forward, but this person will always take a step back in supporting others. Stable personality and considerate, give others a being protected feeling. But the weakness is they cannot say no; regardless how unwilling they are, they will take care of others.
Right-Right
===========
Loves challenges type
Straight foward. Once they decided on one thing, will take action right away. Very curious, and love challenges. Dare to face dangers without thinking through (sometimes foolishly). Their weakness is they don̢۪t listen to others,
will filter in only what whey want to hear in a conversation, and very subjective. However, because of their straightforward attitude, they tend to be fairly popular.
Left-Left
=========
Dedicated, cold, perfectionist
Very logical in all aspects. The only way to defeat (or win over) him/her is through reasons. Has a lot of prides, and feeling strongly about doing the right thing. If they are your friends, they are very trustworthy. However, if they are your opponents, they will be very tough to deal with. Because they can be very "anal" as a perfectionist, they usually leave a bad impression of being hard to deal with when first met.
Left-Right
==========
Likes to take care of others, leader type
Has a cool and keen observation ability to see through situations, yet still can be considerate in others needs. Because of their cool and calm nature, and strong sense of responsibility, they tend to become head of a group. Popular among people. However, they may not be able to help themselves in meddling because they want to take care of others too much. Very concerned about how
others view them, and always on alert.
Life goes fast
Bokap temen kerja gue baru kemaren meninggal….usianya 79 tahun.
Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman – teman lain aku mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua / orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak. Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.
Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan dengan alasan ”Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi pagi sudah makan”.....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia masih ingat orang lain.
So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is enough ? Life goes fast…so don’t wait to do good
Life goes fast
Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.
Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.
So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good
Egg in the middle
Do you see it? The center of the flower is like an egg.....only God knows how a droplet of water is inside this newly bloom water lily....
Radiation
Whoa....what do you think this is? Just a cactus hehe...I used tungsten white balance to make it a bit different....
Golden moment
Slow shutter speed...
Nah lihat air-nya? Cukup halus bukan? Ini contoh penggunaan slow shutter...kalo tidak salah di sekitar 1-3 second...pake tripod tentu saja...
Blue
Belajar motret #2
Ok, untuk shutter speed pada intinya akan lebih bisa dipahami kalo udah dicobain sih. Well semua dalam fotografi memang akan lebih mudah dimengerti kalo udah di praktek-kan. Tapi gue kasih beberapa tips yang gue kumpulkan selama ini saja berhubung dengan shutter speed ya :
- Angka 1/60 second biasanya dijadikan patokan kapan tangan-mu mulai goyang dan kemudian membuat foto blur. So kalau mau foto tidak blur salah satu yang harus dipastikan adalah shutter speed diatas 1/60 second. Kalau mau motret dengan kecepatan di bawah 1/60 gimana dong? Pake tripod hehehe..itu tuh barang yang kaki nya ada tiga...yang biasa keliatan kalo lagi shooting video, tau kan? Masih gak tau juga? Tanya aja di toko kamera dah....
- Angka 1/125 second biasanya dijadikan patokan foto manusia agak blur, mengapa? Karena gerakan tangan dll dari manusia biasanya kecepatannya 1/125 second. So kalo lebih lambat dari itu ya blur deh gerakan tangan orang yang lagi nari misalnya. Tapi kalo sekedar orang lagi pose ya gak butuh 1/125 hehehe
- Kapan menu Tv dipilih? Kalau kita mau atur shutter speed secara manual tentunya. Lho kapan itu dibutuhkan? Misalnya kalau mau bikin foto air terjun dengan air terjun yang halus seperti kapas, atau laut dengan permukaannya yang halus seperti kapas...nah kalo mo bikin yang begini, atur aja speed shutternya di 1 second misalnya...pake tripod jangan lupa...nah hasilnya akan hualus....
Selamat mencoba deh.....photography is about practising and having fun
Life goes fast
Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.
Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.
So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good
Belajar motret...#1
Dalam motret bukan kamera yang canggih yang utama, yang penting tahu cara pakenya hehe...So basic nya dulu dari make kamera ya. Di kamera (pocket sekalipun) ada 3 komponen yang kita perlu perhatiin :
1. Apperture / bukaan - gue jelasin ntar lagi ya
2. Shutter speed / kecepatan rana - nah ini dulu yang gue bahas abis ini deh
3. ISO / kepekaan sensor - ini juga ntar lagi ya
Nah shutter speed pada intinya adalah seberapa cepat kamera lu mengedipkan "mata" nya....makin cepat maka foto yang diambil akan makin freeze....biar lebih enak cobain dulu aja. Cari kamera pocket juga boleh yang ada setting Tv.
Trus setting di speed misalnya 1/200 second, 1/100, 1/60 dan 1/30...nah coba dulu ya...mo pulang ahhhh, besok lanjut lagi...
Life goes fast
Dalam permenungan dan juga hasil ngobrol dengan teman - teman lain aku
mengambil satu kesimpulan, kalau memang mau membahagiakan orang tua /
orang lain tidak perlu tunggu waktu. Dalam artian gini...kalo sekarang
ada uang walau sedikit, ya tidak usah memberikan alasan tidak bisa
berbagi / berderma hanya dengan alasan yah baru segini kan gak enak.
Atau kalau kita ingin mengajak orangtua kita berjalan jalan ke luar
negeri, ya tidak usah menunggu sampai kita jadi milyader.
Gue sempat terhentak dengan tulisan di Kompas beberapa hari lalu. Pada
tulisan itu pada intinya kita mencoba melihat diri kita sendiri. Apakah
kita ini sebangsa dengan orang yang menjadi enggan berderma karena kita
merasa diri kita tidak cukup? Tidak cukup dengan gaji kita, tidak cukup
dengan apa yang dikaruniakan Tuhan buat kita? Sangat mengejutkan bahwa
dalam cerita di Kompas itu seorang pengemis menolak diberikan makanan
dengan alasan "Lebih baik buat pengemis lain yang belum makan, saya tadi
pagi sudah makan".....dalam kondisi yang sedemikian berkekurangannya dia
masih ingat orang lain.
So, bagaimana kita ? Bisa berbagi ? Bisa mensyukuri ? When enough is
enough ? Life goes fast...so don't wait to do good
Sunday, April 15, 2007
Milik...
Bukan yang kita miliki, tetapi yang kita gunakan,
Bukan yang kita lihat, tetapi yang kita tentukan
Itulah yang dapat merusak atau menyenangkan
Seluruh kebahagiaan insan. --Anon.
Thursday, April 05, 2007
Happy easter
Friday, March 30, 2007
Cara Pandang Terhadap Beban Hidup
CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP
Written by Isak Rickyanto
Wednesday, 08 June 2005
Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut.
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey
mengangkat segelas
air dan be
segelas air ini?"
berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.
"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1
jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda
harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi
semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya
lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang
harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi.
Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa pulang.
Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada
dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil
lagi.
Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. ..!! Hal
terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh
di relung hati kita.
Sta
Thursday, March 29, 2007
lady bug....
Although I'm small, but God love me,
He put morning dew upon my body every morning,
to make me understand how great He is.
Every morning I pray to God,
As I know that my life is short,
Every human being is also God creation,
wake up every morning without knowing how lucky they are,
to be God most loved creation.